Surabaya - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur mengadakan kegiatan bertajuk Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di Mall Grand City Surabaya, pada tanggal 6-9 November 2019. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara dari Bank Indonesia pusat yang bertajuk Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) ke 6.
Pada hari pertama, Rabu 6 Nov 2019, FESyar memiliki rangkaian acara pembukaan, termasuk diantaranya adalah Research Festival. Kegiatan ini dikhususkan untuk sivitas akademika di perguruan tinggi area jawa timur, termasuk Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini mendatangkan dua narasumber yang merupakan pakar dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah.
Pembicara pertama, Prof. Iwan Triyuwono, merupakan pakar dalam pengembangan teori akuntansi syariah. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Iwan menyampaikan tahapan-tahapan penting dalam bangunan ilmu berbasis Islam. Keilmuan dalam Islam perlu dikembangkan dengan basis keimanan yang baik, sehingga menghasilkan ilmu dan tindakan yang mencapai keridoan Allah SWT. Namun, apabila keilmuan dibangun tanpa iman, maka ilmu dan tindakan yang dihasilkan akan membuat pemilik ilmu semakin jauh dari ridho Allah SWT.
Pembicara berikutnya adalah Dr. Syafi'i Antonio, beliau merupakan punggawa ekonomi syariah yang sangat mahsyur di kalangan akademisi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Beliau membuka materi dengan sebuah ungkapan, masalah ekonomi syariah sebenarnya sangat sederhana, yaitu orang kaya tapi kurang soleh, atau orang soleh tapi kurang kaya. Orang kaya tapi kurang soleh, tidak akan menabung di bank syariah. Sebaliknya, orang soleh tapi kurang kaya ini yang dominan menabung di bank syariah. Beliau menambahkan, masalah berikutnya di perekonomian syariah adalah terlalu banyak supply namun kurang demand-nya. Bank syariah sudah bertebaran dimana-mana, tapi pengusaha yang meminta pembiayaan pada bank syariah terlalu sedikit. Maka, penting bagi perguruan tinggi untuk menciptakan pengusaha-pengusaha agar bisa menumbuhkan perekonomian syariah di Indonesia. (/fadil)