HMPS Ekonomi Syariah UMM tingkatkan Jiwa Wirausaha dengan “Workshop Entrepreneurship”

Rabu, 20 Juli 2022 06:46 WIB

 

 

Malang – era digitalisasi saat ini memaksa tiap orang untuk mengeluarkan segenap kemampuannya, terlebih lagi bagi mahasiswa untuk senantiasa memutar otak untuk mampu menghadapi tantangan-tantangan baru yang belum pernah dialami sebelumnya. Oleh karena itu Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi Syariah UMM mencoba mencari salah satu solusi dengan mengadakan Workhsop Kewirausahaan. Workshop ini diadakan pada hari ahad (19/06/22) dengan peserta dari seluruh mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah UMM angkatan 2019, 2020, dan 2021.

Acara ini dibuka oleh bapak Imamul hakim selaku Wakil Dekan III bagian Kemahasiswaan. Ia menegaskan kepada para peserta workshop bahwa nilai IPK pada perkuliahan itu penting, namun IPK tersebut tidak bisa dinilai dan tidak sepenting dari pengetahuan dan pengelaman yang telah dilalui. Seperti halnya mata kuliah kewirausahaan yang dipelajari, itu belum sepadan dengan pengalaman yang akan dipaparkan oleh para pemateri nanti. Sehingga workshop ini sangat penting dan merupakan rangkaian dari mata kuliah kewirausahaan itu sendiri.

Pemateri perama pada workshop kali ini ialah bapak Heru Oktavianto, S.Kom, M.M. ia juga merupakan widyaiswara ahli pertama pada UPT. Pelatihan Koperasi dan UKM Jawa Timur. Dia menerangkan bawah kewirausahaan merupakan rangkaian dari pengalaman-pengalaman dalam berbisnis. Oleh karena itu wirausahawan seharusnya mempunyai etika-etika yang harus diterapkan dalam keseharian, antara lain ialah kejujuran, bertanggung jawab, menepati janji, disiplin, taat hukum, saling membantu, dan komitmen. Ia juga mengatakan bahwa wirausahawan yang sukses dan berhasil mempunyai ciri-ciri seperti visi, misi & tujuan yang jelas, beranai mengambil risiko, kerja keras & tanggung jawab, berinovasi tiada hendti, serta selalu menjaga hubungan baik antara consumer maupun rekanan bisnis.

Pemateri kedua disampaikan oleh Navil Yunus, S.E., ia merupakan pemilik CV. Fatih Media Group. Alumni ekonomi syariah UMM ini memaparkan bahwa dalam berbisnis jangan takut akan kegagalan. Namun jadikanlah kegagalan tersebut sebagai pengalaman dan evaluasi diri. Ia juga menceritakan akan kehidupan dirinya sebelum memulai bisnis di CV. Fatih Media Group ia pernah bekerja kantoran di bisnis property selama dua tahun. Rasa “shock” akan Perubahan dari kerja kantoran ke bisnis mandiri dialaminya. Dari jadwal yang sudah diatur berubah ke pencarian aktifitas jadwal mandiri. Semua itu tetap ditekuni dan dievaluasi tiap harinya. Pemilik bisnis dengan omset 100jt perbulan ini juga menyemangati para peserta mahasiswa bahwa dalam usaha mandiri (entrepreneur) ada kepuasan tersendiri yang tidak akan diperoleh pada pekerjaan kantoran. Hal tersebut yang telah ia rasakan saat ini.

Selanjutnya pada pemateri ketiga sekaligus pemateri penutup dipaparkan oleh mahasiswa akhir ekonomi syariah UMM, Azharuddin Zaky T. sama dengan pemateri-pemateri sebelumnya, ia menceritakan bagaimana pengalaman yang telah ia lalui. Namun ada satu hal yang membedakan, yakni usaha ini ia lakukan ketika masih menjadi mahasiswa. Suka duka ia rasakan, seperti halnya harus mengambil keputusan antara memenuhi pesanan pelanggan dengan hadir di perkuliahan. Pemilik CV. Doa Ibu juga menuturkan bahwa semua ini ialah trade off antara suatu hal dengan hal lain. Ia juga tetap berkomitmen akan menyelesaikan status mahasiswa ini dengan tidak mengecewakan kedua orang tuanya. Pemilik bisnis krupuk ini juga menekankan akan jangan terlalu banyak main, nongkrong yang tidak bermanfaat dan menghasilkan. Serta kunci utama dalam bekerja & berbisnis tidak lain ialah ridho orang tua.

Di akhir workshop para peserta dibagikan satu persatu untuk mencicipi produk dari CV. Doa Ibu. kemudian para peserta diminta untuk mengisi lembar Bussiness Plan model Canvas untuk mempertajam materi-materi yang diterima selama workshop. serta diberikan pula beberapa doorprize bagi yang aktif menjawab dan berdiskusi. (/lq)

Shared: