Jakarta – Jum'at (10/06/22) Seluruh perwakilan dari Komisariat Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) menghadiri acara Halalbihalal & Silaturahmi Kerja Nasional bertemakan “Menuju Muktamar V IAEI: Memperkuat Kontribusi Melalui Inovasi dan Sinergi” yang diselenggarakan oleh IAEI Pusat. Halalbihalal yang dilakukan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI yakni dalam rangka silaturahmi umum antar sesama para ahli ekonomi syariah yang tergabung di komisariat masing-masing daerah. Hadir di antaranya delegasi dari IAEI Komisariat Universitas Muhammadiyah Malang.
Sebagai salah satu bagian dari Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Program Studi Ekonomi Syariah UMM, yang merupakan IAEI Komisariat UMM, mendapat kesempatan kembali untuk menghadiri acara IAEI Pusat di Jakarta pada hari Jum’at yang berkah tersebut. Undangan yang diberikan ialah dalam rangka melangsungkan Halalbihalal antar komisariat sekaligus silaturahmi kerja IAEI Pusat di Jakarta. IAEI Komisariat UMM dengan mengirimkan delegasinya menuju kota DKI Jakarta. Acara ini dihadiri oleh para pengurus Pusat IAEI Nasional beserta komisariat-komisariat IAEI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jusuf Kalla dan Perry Warjiyo serta Irfan Syauqi Beik turut memberi kata sambutan singkat dalam membuka acara halalbihalal idul fitri 1443H. Dilanjut oleh Sri Mulyani Indrawati yang membuka dan melakukan pengarahan atas laporan kerja selama ini. ia menyampaikan selama tahun 2020 hingga 2021, IAEI memfokuskan program yang membahas perihal penting yang memiliki korelasi yang sangat dekat dengan pembangunan ekonomi syariah di Indonesia. Kontribusi IAEI dilakukan dengan mengarus utamakan ekonomi syariah dalam membahas isu-isu strategis global dan nasional. Diantara beberapa isu yang dibahas ialah Presidensi G20 Indonesia, hal mengenai perubahan iklim, Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekonomi Syariah, RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), RUU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD), serta pencapaian SDGs.
Beberapa penuturan dari Ketua Umum IAEI Pusat ialah sebagai ikatan ahli ekonomi perlu meluruskan pemahaman masyarakat terkait praktik ekonomi syariah yang ada di masyarakat. IAEI terus mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan riset-riset ekonomi syariah, serta memberikan solusi antara industri, ekonomi syariah, dan perguruan tinggi. Tak lupa disampaikan beberapa instrumen keuangan Islam perlu digencarkan lebih intens seperti halnya instrument wakaf yang sangat mampu dipadupadankan dengan fokus SDGs. Implementasi Keuangan Syariah diharapkan justru membantu memberi solusi yang solutif bagi setiap isu-isu perekonomian Global yang saat ini ramai dibincangkan.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden, K.H. Ma’ruf Amin, ia mengharapkan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Indonesia dapat memanfaatkan Presidensi G20 Indonesia untuk menawarkan ekonomi syariah sebagai solusi bagi pemulihan ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan. Mantan ketua MUI ini juga meyakini negara Indonesia dengan penduduk muslim terbesar berpotensi untuk memberi contoh bahwa ekonomi Islam adalah sebuah solusi bagi pemulihan ekonomi global yang berkeadilan dengan tetap bermanfaat di semua kalangan masyarakat.
Hal yang menjadi poin penting bagi IAEI Komisariat UMM adalah bagaimana penuturan IAEI Pusat dapat dieksekusi langsung setibanya Kembali ke kota asal. Kemampuan dalam mengedukasi masyarakat, memberi ruang bagi masyarakat untuk meluruskan persepsi terhadap keuangan syariah perlu ditekankan. Hal yang diharapkan akan semakin banyak kegiatan maupun acara yang dilakukan demi mewujudkan visi dan misi dari IAEI itu sendiri. (/RAH)