Malang – Kamis (15/08/19) Fakultas Agama Islam UMM mengadakan seminar nasional bertemakan Penguatan Kompetensi Sarjana Ilmu Keislaman di Era Revolusi Industri 4.0, bekerja sama dengan Fakultas Agama Islam Uhamka (Universitas Prof. Hamka). Kerjasama ini tak lain ialah ajang silaturrahmi, penandatangan MoU, sekaligus sharing kurikulum KKNI antar program studi pada tiap-tiap fakultas.
Prodi FAI UMM terdiri dari PAI (Pendidikan Agama Islam), HKI (Hukum Keluarga Islam), Ekonomi Syariah, dan PBA (Pendidikan Bahasa Arab). Sedangkan prodi dari FAI Uhamkan terdiri dari PAI, PBA, dan Perbankan Syariah.
Acara dimulai dengan seminar yang disampaikan oleh ibu Fitriliza selaku dekan FAI Uhamka. Ia menjelaskan tentang New Vision of Learning in 4.0 IR Era yang mengharuskan para senior menggandeng juniornya dalam berbagai hal apabila masih ingin terus mengikuti dan tidak terlibas oleh Era 4.0 saat ini. Pergantian tenaga manusia dengan teknologi dan mesin juga mampu menjadi jurang pemisah antara fungsi manusia dan visi manusia itu sendiri. Namun ia juga menekankan bahwa kegiatan keagamaan tidak akan bisa digantikan oleh teknologi manapun, lantaran ibadah yang bersifat praktik seperti sholat, wudhu dll. tetap harus ada yang memperhatikan, dan di sini peran manusia tidak bisa digantikan oleh mesin.
Kemudian seminar selanjutnya diisi oleh Prof. Tobroni, dekan FAI UMM. Ia menyatakan bahwa FAI merupakan suatu Noble Industry yang akan membentuk knowledge (pengetahuan), Humanistic (kemanusiaan), Civic (Kewarganegaraan), Spiritualistic (Religiusitas), Civilize (kebudayaan), dan Khalifah/’abid (hamba yang senantiasa patuh akan Rabbnya).
Kemudian acara dilanjutkan dengan sharing antar prodi. Rahmad Hakim selaku perwakilan dari prodi Ekonomi Syariah mendapatkan urutan pertama. ia menandaskan bahwa kurikulum yang benar ialah harus menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik bukan kebutuhan tenaga pendidik. Ia juga menyatakan bahwa di era industri 4.0 saat ini, para akademisi baik dosen maupun mahasiswa dituntut aktif berperan serta, karena tidak akan ada pilihan lain selain menjadi konsumen atau peserta pada revolusi ini.
Selanjutnya perwakilan dari prodi Perbankan Syariah Uhamka, ibu Mitra Sami Gultom. Ia menuturkan di era 4.0 peranan softskill dan hardskill berbasis syariah sangat diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi umat Islam saat ini. Dikarenakan penguasaan softskill masih berada pada tingkat 10%. ia juga menyampaikan masih perlunya persiapan investasi pengembangan SDM dan kurikulum yang mendukung pada digital skill sebab di era revolusi 4.0 terdapat ranah yang belum mampu disentuhnya, yakni hati atau batin manusia.
kemudian dilanjutkan dengan penandatangan MoU antar Fakultas dengan Prof. Tobroni sebagai dekan perwakilan Fakultas Agama Islam UMM dan bu Fitri Liza selaku dekan perwakilan Fakultas Agama Islam Uhamka
Acara yang terakhir yakni Workshop Nasional Kurikulum PTKIS Berbasis KKNI antar Prodi Ekonomi Syariah UMM dengan Prodi Perbankan Syariah Uhamka. Workshop ini menghasilkan beberapa kerjasama yang akan dilakukan antar kedua prodi, salah satunya akan diadakan seminar nasional dan pendirian kesekretarian IAEI di UMM ke depannya. (/lq)