Surabaya – Pada Senin yang lalu (01/07/19), LPES (Laboratorium Pengembangan Ekonomi Syariah) mengadakan kegiatan SLT (Studi Lapang Terintegrasi) ke berbagai tempat sebagai bekal pengetahuan para mahasiswa dalam memahami seluk beluk suatu lembaga, intitusi, dan perusahaan.
Tempat-tempat yang dikunjung dalam SLT kali ini ialah PT. Campina Ice Cream Industry, TBK., Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, IDX, serta Dinas Perindustrian dan perdagangan Provinsi Jawa Timur yang semua berlokasi di kota Surabaya.
SLT ini diadakan selam 2 hari, yakni mulai tanggal 01 sampai 02 Juli. Pada tanggal 01 Juli tempat yang dikunjungi ialah PT. Campina Ice Cream Industry, TBK dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur. Sedangkan pada tanggal 02 Juli yang dituju ialah IDX Surabaya dan Dinas Perindustrian dan perdangan Provinsi Jawa Timur.
Di hari pertama mahasiswa SLT berkunjung ke PT. Campina Ice Cream Industry, TBK. Para mahasiswa dibekali dengan pengalaman seluk beluk pendirian PT. Campina dari awal hingga saat ini. Perusahan ini sebelum menjadi perusahaan besar yang sudah melakukan IPO pada bursa saham diawali sebagai perusahaan es krim rumahan yang hanya menjajakan es krim ke para tetangga.
Kemudian di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur para mahasiswa dikenalkan dengan produk serta kerajinan lokal masyarakat setempat yang terkumpul dalam suatu koperasi. Saat ini telah terdapat 162 koperasi yang tercatat di Dinas Koperasi dan UKM Jatim. Diharapkan ke depannya semakin banyak masyarakat yang ikut serta memajukan produk dalam negeri serta mampu bersaing dengan produk dari luar.
Pada hari selanjutnya para rombongan bertolak ke IDX (Bursa Efek Indonesia) Surabaya. Bursa Efek Surabaya merupakan Bursa Efek/Saham yang telah dilebur dengan Bursa Efek Jakarta sehingga berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Di sana mahasiswa dijelaskan tentang segala hal mengenai Saham, baik menjadi investor, cara membuka rekening sampai bagaimana cara mendapatkan laba serta kiat-kiat menghindari resiko yang akan diperoleh.
Kemudian kunjungan terakhir di hari kedua ialah ke DISPERINDAG (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Jatim. Di tempat ini mahasiswa diberi pemahaman akan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh Disperindag, yaitu bagaimana pengontrolan proses penjualan serta promosi barang-barang produk lokal hasil karya masyarakat Jawa Timur. Pada tahun 2019 ini telah tercatat bahwa terdapat 1.249 UMKM yang terdaftar pada database Diseperindag. Sehingga diharapkan dalam memasuki era pasar digital saat ini para UKM dan UMKM makin bertambah dan mampu bersaing pada pasar global.