PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro)

 

Sungai Brantas yang mengalir melintasi kompleks kampus III UMM sebagian diamanfaatkan untuk irigasi yang mengairi sawah-sawah di daerah Tegalgondo dan sekitarnya, dengan pintu air di Dam Sengkaling.  Secara rutin, saluran irigasi berupa parit berukuran sekitar 1 seperempat M ini mensuplai air dari sungai Brantas, menembus daerah-daerah sekitar kampus.

Dari parit irigasi kecil, sebagian ada yang megalir ke lahan kampus UMM, yaitu di kompleks Experimental Farm Fak. Peternakan dan Perikanan.  Bermula dari aliran air yang melalui saluran irigasi inilah, air dipinjam sementara untuk membangkitkan turbin penghasil tenaga listrik di PLTMH Sengkaling-I yang terletak di Agrokompleks Universitas Muhammadiyah Malang.

Teknologi yang diterapkan cukup sederhana.  Air dalam saluran irigasi (intake) ditampung dalam kolam penampung yang disebut forebay.  Air tampungan selanjutnya dialirkan melalui pipa besar yang disebut penstock.  Penstock dengan diameter 70 cm, panjang 57 M ditempatkan dalam tanah dengan kemiringan 40o menuju power house, tempat generator berada.  Beda tinggi antara kolam tampung dan power house adalah 15 M.

Dalam power house, air akan menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan generator berdaya 160 KW (baca: Kilo Watt).  Tenaga listrik yang dihasilkan dari generator dialirkan ke dalam ELC, yaitu: Electric Load Control untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan langsung untuk mensuplai energi listrik di gedung-gedung yang ada di UMM.  Sisa air penggerak turbin akan dialirkan kembali ke sungai Brantas.  Jadi PLTMH ini hanya meminjam sementara aliran air, tanpa mengurangi sedikitpun.

Pada saat ini, daya listrik terbangkit adalah 100 KW pada musim penghujan, dan akan menurun menjadi sekitar 70 KW pada 2 bulan kemarau.  Dengan daya listrik terbangkit sebesar itu sudah mampu memenuhi kebutuhan energi listrik untuk sebagian gedung perkuliahan dan perkantoran.

Itulah prestasi monumental hasil kerjasama penelitian dan pengembangan energi baru terbarukan antara Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dengan Universitas Muhammadiyah Malang.  Prestasi ini tampaknya belum dapat disamai oleh satupun perguruan tinggi lain di Indonesia.  UMM menjadi satu-satunya perguruan tinggi pionir tentang penerapan PLTMH secara mandiri yang pada gilirannya akan menghemat daya listrik secara nasional, bahkan dunia.

Shared: