Malang, 24 Juli 2023 - Dalam acara Rapat Kerja Tingkat Pusat dan Seminar Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 21 Juli 2023 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Dr. H. Hamim Ilyas, M.Ag., menegaskan dengan penuh keyakinan, "Islam dalam Muhammadiyah tidak hanya berkaitan dengan perkataan, melainkan juga tindakan nyata."
"Kami berharap rapat kerja ini tidak sekadar menghasilkan daftar rencana, tetapi benar-benar dapat mencetuskan program kerja yang dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," ungkap Hamim. "Rapat kerja ini juga menjadi persiapan untuk meluncurkan kalender Islam global di Pekalongan, yang bertepatan dengan peringatan 100 tahun terbentuknya majelis tarjih. Pekalongan dipilih sebagai tempat peluncuran karena memiliki nilai sejarah kuat sebagai tempat terbentuknya majelis tarjih pertama kali."
Menurutnya, Muhammadiyah juga memiliki keinginan yang kuat untuk mendirikan rumah bagi lansia sebagai bentuk amal bagi organisasi. Oleh karena itu, rapat kerja ini juga menyelenggarakan seminar tentang gerontologi yang akan membahas tentang penuaan dan peran sosial orang tua. "Ini juga menjadi langkah baru bagi Majelis Tarjih dalam menyusun Fikih Lansia," jelas Hamim, "Para ahli dan akademisi akan datang dan membahas berbagai aspek terkait penuaan, kesehatan lansia, peran sosial, dan kebutuhan khusus mereka."
Ia menegaskan dengan tegas, "Islam adalah ucapan dan perbuatan, sehingga apa yang akan diseminarkan dan didiskusikan dalam acara ini harus diamalkan secara nyata." "Pengamalannya disesuaikan dengan tradisi Muhammadiyah yaitu dalam bentuk lembaga. Sehingga bukan usaha perseorangan tapi milik bersama dari kerja bersama. Kita juga sedang menyusun Fikih Budaya Berkemajuan sebagai bentuk komplementasi terhadap pembangunan ekonomi yang telah dilakukan oleh negara," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Saad Ibrahim, M.A
menyampaikan, "Menurut saya, jika hikmat itu ditujukan kepada konteks yang lebih pragmatis dan berkaitan dengan kehidupan, maka puncak dari hikmat itu bisa kita personifikasi pada ilmu fiqih yang telah dilahirkan oleh para imam. Salah satunya Imam Syafi'i yang dikenal dengan syarhus sunnah."
Lebih lanjut, Saad menggarisbawahi bahwa ilmu fiqih hasil karya para imam telah ditetapkan dengan matang. "Kedua hal tersebut menjadi penting dalam membawa kembali kemajuan Islam dalam konteks keindonesiaan dan universal," jelas Saad. "Maka karena itu, tanggung jawab yang diemban oleh majelis tarjih dan tajdid sangat besar, apalagi majelis ini akan menjadi basis untuk semua pengetahuan lain seperti ilmu astronomi, fisika, dan bidang ilmu lainnya."
Agus Supriadi, Lc., M.H.I, selaku Ketua Panitia Lokal Rapat Kerja Tarjih dan Seminar Nasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah menambahkan "Acara ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 21 hingga 23 Juli 2023, dan menyajikan berbagai materi seminar, termasuk tentang gerontologi untuk pemberdayaan kaum lansia dan strategi implementasi kalender Hijriah global. Selain itu, pemikiran keislaman Muhammadiyah juga menjadi fokus dalam menghadapi dinamika pemikiran keislaman global. Semua upaya ini bertujuan untuk terus mengembangkan dan memberdayakan Muhammadiyah dalam memajukan Islam di Indonesia dan dunia." pungkasnya. (MSSR)