Prodi Ekonomi Syariah adakan FGD Penyelarasan KPT-OBE Dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)

Sabtu, 05 November 2022 15:20 WIB

Malang, Hotel Kapal Garden - Sabtu, (05/11/22), Prodi ekonomi Syariah UMM menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka menyelaraskan kurikulum KPT-OBE bersama dengan bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan UMM. Acara ini dimulai dengan pembukaan dari Bapak Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Khozin M.Si. yang memberikan beberapa harapan pada prodi ekonomi syariah ini untuk semakin lebih membenahi dan mengembangkan diri kea rah yang lebih baik. Dalam kesempatan FGD ini pihak prodi ekonomi syariah memulai dengan menyampaikan kondisi di lapangan terkait kurikulum yang telah berjalan di prodi ekonomi syariah selama ini.

FGD yang dimoderatori oleh ibu Muslikhati M.E. Beliau mengawali diskusi dengan memaparkan beberapa informasi terkait kondisi kemampuan mahasiswa prodi ekonomi syariah. Sebagaimana yang disampaikan, moderator memberikan poin-poin yang dinilai perlu dibahas dalam diskusi tersebut. Terdapat beberapa hal yang terkadang memberi satu tugas sendiri bagi prodi ekonomi syariah dalam menetapkan kurikulum yang sesuai bagi mahasiswanya. Hal ini dinilai karena bahasan ekonomi yang diemban oleh mahasiswa agak berbeda dengan program studi lainnya yang berada dalam naungan Fakultas Agama Islam. Sehingga, kondisi perbedaan ini menjadikan kondisi ‘nanggung’ bila ditetap dimasukkan dalam kurikulum prodi Ekonomi Syariah. Kondisi ‘nanggung’ yang dimaksud ialah capaian yang diinginkan oleh prodi ekonomi syariah adalah lebih cenderung pada pembahasan ekonomi, sedangkan kurikulum yang telah dibentuk dipaksakan pada mereka untuk bisa membahas kajian terkait studi keagamaan. Begitu pula dengan penyelarasan nilai-nilai AIK yang nantinya akan dibahas, diharapkan dapat memberikan kurikulum yang sesuai dengan capaian pembelajaran program studi ekonomi syariah.

Diskusi yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut mencoba menguraikan definisi dari penyelarasan nilai AIK yang diharapkan ada pada mata kuliah prodi ekonomi syariah. Beberapa dosen memberi masukan yang bermacam-macam. Bapak Imamul hakim, wadek 3 FAI UMM, memberi pandangan bahwa kurikulum ekonomi syariah sudah sewajarnya untuk menyelaraskan dengan tujuan teologi surah Al-Maun. Teologi surah al-Maun dianggap menjadi representasi tujuan ekonomi yang dipakai oleh Muhammadiyah. Tujuannya ialah untuk memberikan ke khas-an ekonomi syariah itu sendiri dari sudut pandang Muhammadiyah.

Dalam diskusi ini membahas bahwa perlu diluruskan kembali adanya diskusi ini untuk mengkaderisasi atau hanya pada tahap agar kepribadian Muhammadiyah ada pada diri Mahasiswa prodi ekonomi syariah. Oleh sebab itu beliau menyatakan untuk menguatkan kepribadian Muhammadiyah maka perlu dilihat dari penilaian sikap.

Secara umum nantinya integrasi kurikulum prodi Ekonomi Syariah dengan AIK dapat dibagi menjadi sisi makro dan mikro kurikulum:

  • Secara makro kurikulum: pengalaman yang ingin diberikan pada mahasiswa, tujuannya menjadi modal baginya untuk lebih baik, kompetensinya meningkat.
  1. Intrakurikuler: dalam hal pengeluaran kurikulum pengajaran dengan integrasi AIK di setiap mata kuliah.

  2. Ekstrakurikuler: dalam hal pemagangan. Ini bisa dilihat dari magang secara personal (ikut serta berkiprah dengan tokoh Muhammadiyah secara langsung) atau secara corporate (ikut terlibat dalam usaha yang dikelola muhammadiyah)

  3. Co-kurikuler: terlibat langsung dengan eksistensi profesi, melalui pelatihan dan sebagainya

  • Secara mikro kurikuler: setiap nilai AIK mampu tersedia pada mata kuliah yang disajikan. Nilai-nilai ‘iman’ tetap dapat masuk dalam semua mata kuliah: aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Harapannya manhaj dari Muhammadiyah bisa masuk dalam setiap aspek tersebut dengan menyelaraskannya dengan mengintegrasikan di setiap mata kuliah. Diharapkan terlihat secara teknis, dan menjadi tradisi yang langsung dilihat dan dirasakan oleh mahasiswa.

/RAH

Shared: